Jembatan Galau, nama yang
lumayan “nyetrik”, simpel dan pasti mudah diingat. Namun bukan tempat khusus
untuk menggalau, melainkan kawasan wisata yang menarik di Kabupaten Trenggalek.
Kawasan wisata Hutan Mangrove Pancer Cengkrong namanya.
Kawasan wisata hutan mangrove (bakau)
ini letaknya tidak jauh dari pantai Cengkrongan,sekitar 500 meter dari bibir pantai tepatnya di Desa
Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur. Kawasan ini dikelola
oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kejung Samodra yang beranggotakan
masyarakat sekitar desa Karangggandu. Menuju kesini cukup mudah, dari
Trenggalek maupun Tulungagung kita bisa mengikuti Petunjuk Jalan menuju Pantai
Prigi – Kecamatan Bandung – Goa Lowo - Jalan
kelak kelok naik turun samping kanan kiri hutan dan kebun warga - Kecamatan
Watulimo - Ikuti Arah Pantai Cengkrongan – Desa Karanggandu – Pantai
Cengkrongan – Hutan Mangrove Pancer Cengkrong.
Setelah melewati perjalanan
sekitar 2 jam dari Kota Tulunggagung, akhirnya sampai di kawasan parkir hutan
mangrove ini. Saat kami berkunjung tidak begitu ramai mungkin karena bukan hari
libur. Untuk memasuki kawasan ini kami hanya membayar biaya parkir kendaraan
saja. Dari tempat parkir jembatan galaunya sudah terlihat dan siap menemani
galau kalian :p
Pohon mangrove di kawasan ini masih pendek-pendek, sehingga tidak mampu memberi suasana sejuk. Namun di setiap sudut jembatan galau sudah berdiri Gazebo-gazebo untuk pengunjung yang ingin berteduh atau beristirahat memakan bekalnya atau mungkin gazebo ini juga disediakan untuk menggalau :p. Di kawasan hutan mangrove cocok sekali untuk pembelajaran tentang ekosistem hutan mangrove. Kawasan ini tumbuh berbagai jenis mangrove, jenis-jenis akar, kita juga bisa melestarikan alam kawasan ini dengan menanam pohon mangrove yang ada di persemaian.
Keberadaan kawasan hutan mangrove
ini sangat penting selain sebagai wisata alam melepas kepenatan dan wisata
edukasi, keberadaannya menjadi penyangga kehidupan kawasan sekitarnya.
Keberadaan hutan mangrove bisa menjadi perisai menghalangi material yang terbawa
aliran sungai menuju laut, juga menjadi perisai alam untuk menghalangi dan
mengurangi kekuatan ombak besar yang menerjang daratan. Setelah mengetahui
pentingnya kawasan mangrove tersebut, kita sebagai pengunjung juga harus
membantu pihak pengelola untuk menjaga dan melestarikannya, minimal tidak
membuang sampah sembarangan maupun merusak jembatan galaunya. Jika tempat ini
kotor dan rusak bingung mau kemana lagi tempat galau paling nyaman. :D
Karena Galau itu Manusiawi, Yuk nge-Galau di Jembatan Galau ini :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar